Manusia Dan Keindahan Dalam Gerak Seni Tari
NAMA : IRVAN TAUFIK ARIFIANTO
NPM: 13315464
JURUSAN: TEKNIK SIPIL
FAKULTAS: TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
TEMA : MANUSIA DAN KEINDAHAN
JUDUL: Manusia Dan Keindahan Dalam Gerak
Seni Tari
Terdapat beberapa Unsur yang menimbulkan Keindahan didalam
Seni Tari yaitu wiraga, wirama, wirasa dan wirupa. Keempat unsur keindahan itu
yang nantinya akan kita jabarkan menjadi 8 unsur dalam seni tari. Berbicara unsur seni tari, maka akan berbicara tentang
bagaimana dikatakan seni tari. Belum dikatakan seni tari jika ke-delapan unsur yang terangkum menjadi 4 (empat)
unsur bisa dipenuhi semua.
Unsur-unsur keindahan tari yang harus
dipenuhi dalam mewujudkan ekspresi seni tari secara utuh
dan menyeluruh, tidak boleh ada yang ketinggalan satupun. Oleh karena itu akan
kita jelaskan secara lebih rinci unsur-unsur seni tari.
GERAK(WIRAGA)
Gerak merupakan unsur paling pokok
dalam seni
tari, Tanpa gerak tidak bisa dikatakan seni tari. bergerak
merupakan bagian penting dalam seni
tari. Gerak itu meliputi gerak tubuh dari kaki sampai kepala.
Semua anggota tubuh yang bisa digerakkan maka itu bisa dikatakan gerakan tari,
asalkan memiliki makna yang terkonsep.
Gerak akan menjadi ciri khas perwatakan
tokoh yang dimainkan. Gerak yang ditata untuk disesuaikan dengan karakter tokoh
yang dibawakan penari yang nantinya akan mempertegas semua karakter tokoh yang
dimainkan melalui gerak tari.
Dalam seni tari, irama akan sangat membantu
penari atau dancer dalam mengatur gerak dan menguatkan gerak. Irama akan
terbentuk dengan sendirinya oleh alat musik, dan irama yang disusun harus
disesuaikan dengan karakter tokoh yang dibawakan oleh penari. Jangan sampai
irama malah akan membuat tarian menjadi rancu yang disebabkan ketidak cocokan
antara karakter perwatakan tokoh dengan irama pengiringnya. Gerak dalam sebuah
tari dapat menjelaskan ekspresi perasaan, seperti marah, sedih, romantis,
senang dan lain-lain sesuai karakter tokoh yang dibawakan. Dari hasil
pengolahan suatu gerakan atau gerak yang telah mengalami sitisasi atau distorsi
inilah nanti lahir dua jenis gerak tari. Yang pertama gerak tari yang bersifat
gerak murni dan yang kedua bersifat gerak maknawi.
Gerak murni adalah gerak tari dari hasil pengolahan gerak wantah
yang dalam pengungkapannya tidak mempertimbangkan suatu pengertian dari gerak
tari tersebut. Disini yang dipertimbangkan adalah faktor nilai keindahan gerak
tarinya saja. Misalnya gerak-gerak memutar tangan pada pergelangan tangan,
beberapa gerak leher seperti pacak-jangga di Jawa, dan sebagainya.
Sedangkan yang dimaksud dengan gerak maknawi adalah gerak
wantah yang telah diolah menjadi suatu gerak tari yang dalam pengungkapannya
mengandung suatu pengertian atau maksud disamping keindahannya. Misalnya dalam
tari angsa, kita dapat melihat gerak tari yang menggambarkan angsa yang sedang
terbang atau menyelam.
IRAMA(WIRAMA)
Dalam seni tari
atau pertunjukan seni tari baik tari rakyat, tari tradisional maupun tari modern atau tari kreasi baru, irama menjadi
sangat penting karena dapat membantu penari dalam mengatur gerak dan menguatkan
gerak yang dilakonkanya. Irama biasanya tercipta oleh alat musik dan irama yang
disusun harus disesuaikan dengan karakter tokoh yang dibawakan oleh penari.
Jika tidak cocok dengan karakter tokohnya maka tentunya akan menjadi kacau.
Alat istrumental menjadi pengiring wajib
bagi seorang penari. Alat ini juga bisa berupa alat musik tradisional maupun alat
musik modern yang disesuaikan dengan karakter tokohnya. Ritme
atau tempo atau seberapa lamanya rangkaian gerak diwujudkan dalam sebuah
tarian. Ketepatan perpindahan gerak selaras dengan jatuhnya irama.
PERASAAN (WIRASA)
Tidak asal bergerak, atau dengan kata lain
tidak bergerak asal-asalan. Namun lebih pada penjiwaan setiap gerakan. Gerak
dalam sebuah tarian harus dapat menjelaskan ekspresi perasaan yang diharapkan.
Perasaan marah tidak hanya gerakanya yang keras namun ini akan menyangkut pula
mimik wajah. Begitu pula suasana sedih, senang dan lain-lain akan disesuaikan
dengan karakter tokoh yang dibawakan.
Yang perlu diingat bahwa hal ini akan
menjadi luar biasa apabila diperkuat dengan unsur wirama yang mendorong
seseorang masuk dalam situasi perasaan saat itu. Dengan lantunan musik lembut
akan mendukung suasana sedih. Lantunan musik gembira akan membuat penikmat tarian
menjadi larut terbawa oleh suasana.
WUJUD (WIRUPA)
Berbicara wirupa maka akan berbicara
tentang wujud dan sesuatu yang memang bisa dinikmati dengan mata. Rupa bisa
dikatakan sebagai tampilan tari. Dalam hal ini yang berhubungan dengan apa yang
dilihat oleh penonton pada diri penari. Dengan kata lain, apa saja yang dipakai
penyanyi dalam hal ini make up, kostum, asesoris dan lain sebagainya. Busana,
asesoris, make up,
harus dapat menjelaskan karakter tokoh yang
dibawakan.Tampilan tersebut dapat diwujudkan melalui penataan busana dan tata
rias penari.
Dari ke-empat unsur diatas akan saya
jabarkan menjadi unsur dasar gerak seni tari yang mengandung beberapa
unsur dasar lain seperti irama (ritme), iringan, tata busana dan tata rias,
tempat serta tema. Yang tentunya akan mejadi pengetahuan yang terperinci.
Tema
Menari itu bukan semata-mata untuk
ditonton. Namun disusun secara rapi untuk dipertontonkan. bagaimana tujuan tari
itu bisa tercapai, apa yang akan disampaikan bisa tercapai, maka tema akan
menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan. Tema lebih mengarah pada tujuan dan
manfaat pertunjukan tari. Tema akan memudahkan penyampaian isi tarian yang
diperagakan.
Tema bisa mengambil dari beberapa sumber
atau referensi. Ada yang mengandalkan m anusia untuk menentukan tema yang
tepat. ALasannya adalah manusia lebih mengetahui keinginan penikmat tari. Oleh
karena itu tema disesuaikan dengan pendapat seseorang tersebut.
Pengalaman hidup akan menjadi sumber yang
berharga. Kesulitan berimajinasi untuk menentukan tema akan menghambat
penyajian tari. Seseorang juga bisa mengambil tema dari sejarah, dari
mitos-mitos terdahulu.
Tema tari juga bisa kita ambil dari flora
dan fauna. Tema yang diangkat dari flora atau dunia tumbuh-tumbuhan misalnya
tari tani, tari minta hujan, tari kumbang sari. Yang diangkat dari tema fauna
atau dunia binatang misalnya tari kijang, tari burung, tari angsa dan
sebagainya. Ada pula tari yang diangkat dari alam semesta misalnya tari ombak,
tari api dan sebagainya. Biasanya tema tadi diambil dan disesuaikan dengan alam
sekitarnya serta taraf kehidupan masyarakat pada jamannya.
Komentar
Posting Komentar